Real Madrid memiliki wajah yang lebih jauh berbeda ketimbang Barcelona pada duel "El Clasico" edisi ke-125 ini. Bagaimana tidak, Presiden Madrid, Florentina Perez menggelontorkan dana 252 juta euro untuk membeli pemain-pemain bintang pada musim ini. Sedangkan, Barcelona hanya merogoh kocek sebesar 92,5 juta euro untuk memperkuat materi skuadnya. Barca tidak melakukan perubahan yang signifikan. Praktis, mereka hanya mendapatkan Zlatan Ibrahimovic.
Belanja jor-joran tersebut tidak lantas memberi jaminan seratus persen bagi kualitas Madrid. "Los Galaticos Jilid II" yang awalnya dibangun untuk memenuhi ambisi besar meraih treble winner telah hancur. Mereka sudah pasti gagal meraihnya setelah ditendang Alcorcon tim yang berada di Divisi Segunda B di ajang Copa del Rey.
Barcelona cukup mampu tampil konsisten. Mereka mampu menguasai puncak klasemen selama beberapa pekan hingga akhirnya dilengserkan Madrid pada pekan lalu. Meski begitu, publik sepak bola juga masih menempatkan Barca lebih di atas Madrid. Mereka juga diprediksi akan kembali merengkuh tiga gelar pada musim ini.
Tentunya, kedua kubu akan memaksimalkan pertempuran nanti guna mencari sebuah pengakuan. Ya, pengakuan sebagai tim yang terkuat di Spanyol. Dalam hal ini, Madridlah yang paling berambisi. Mereka ingin menjawab keraguan publik terhadap keperkasaan "Los Galaticos Jilid II" selama ini.
Namun, Madrid belum telepas dari keraguan jelang duel ini. Asal-muasal keraguan saat Madrid menang 1-0 atas FC Zurich pada ajang Liga Champions. Madrid dinilai bermain buruk meski menang. Pelatih Manuel Pellegrini mengakuinya. Meskipun demikian, Madrid mempunyai kepercayaan yang tinggi untuk memenangkan laga ini. Posisinya sebagai pemuncak klasemen menjadi motivasi tersendir. Apalagi, pulihnya Cristiano Ronaldo menjadi tambahan motivasi saat menyambangi Camp Nou nanti.
Sebaliknya, Barcelona kian menjadi unggulan. Hal tersebut berdasar dari kemenangan impresif Carles Puyol dkk atas Inter Milan di ajang Liga Champions. Semula Barca diragukan karena tanpa dua pemain andalannya, Ibra dan Messi. Namun, kenyataan di atas lapangan membuktikan lain.
Barca membuktikan tim tidak bergantung kepada dua pemain tersebut. Mereka berhasil mengalahkan dan membuat Inter tidak berkutik. Josep Guardiola pun menemukan formula baru dari laga itu. Dia menilai Andres Iniesta dan Pedro Rodriguez duet yang sepadan untuk pengganti Ibra-Messi. Barcelona mempunyai misi khusus dengan membuat Madrid tidak berkutik laiknya Inter.
No comments:
Post a Comment