Perjanjian pranikah bersama pasangan anda, dan apakah perjanjian pranikah ini penting untuk kelangsungan pernikahan anda nantinya.
Perjanjian pranikah bukan lagi monopoli orang kaya dan artis terkenal, tapi sudah semakin populer di kalangan masyarakat awam. Pertanyaannya kemudian, perlukah pernikahan Anda “dilindungi” sebuah perjanjian?
Dengan banyaknya selebriti menikah kemudian bercerai belakangan ini, topik seputar perjanjian pranikah kian mengemuka.
“Perjanjian pranikah meningkat di antara pasangan muda,” kata pengacara Steven Buholz asal Dallas. “Sepuluh tahun lalu, 5 persen dari klien saya ingin membuat perjanjian pranikah. Kini, meningkat jadi 30 persen.”
Jajak pendapat yang dilakukan American Academy of Matrimonial Lawyersmenemukan bahwa 80 persen anggotanya mengalami lonjakan permintaan perjanjian pranikah sejak 2001.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Dijabarkan Cosmopolitan, orang semakin sadar dengan hari depannya dengan menempatkan perjanjian pranikah sebagai aset. Bahkan, meski rekening bank Anda tidak banyak, perjanjian pranikah bisa melindungi masa depan pendapatan dan memastikan Anda tidak akan bertanggung jawab atas utang pasangan.
Lebih lanjut, bukan hanya pria yang meminta perjanjian pranikah.
“Setengah klien saya yang membuat perjanjian pranikah adalah wanita,” kata Katherine Stoner, pengacara di Pacific Grove, California, dan co-author Prenuptial Agreements.
Seluk beluk perjanjian pranikah
“Perjanjian pranikah adalah kontrak, dibuat sebelum menikah, menyatakan bagaimana harta dan uang akan dibagi jika terjadi kasus perceraian atau kematian,” jelas pengacara NYC Arlene Dubin, sekaligus penulis Prenups for Lovers.
Di 41 negara, aset yang diperoleh selama pernikahan akan dibagi di antara pasangan bercerai setelah hakim melihat kesesuaiannya. Perjanjian pranikah menjelaskan bagaimana perhitungan pembagian aset. Pada sembilan negara lainnya, kekayaan Anda mungkin akan dibagi dalam rasio 50-50 kecuali perjanjian pranikah menyatakan sebaliknya.
Pada hampir setiap negara, aset yang dimiliki sebelum menikah akan tetap menjadi milik Anda jika Anda mampu menjaga nama kepemilikannya, bahkan tanpa sebuah perjanjian pranikah. Sementara di 39 negara, perjanjian pranikah juga dapat dipakai untuk menentukan tunjangan.
Anda dapat memiliki ketentuan khusus (seperti bebas klausul), tetapi “spesifikasi tersebut sering kali sulit dibuktikan dan ditegakkan,” kata Dubin. Di luar ketentuan tersebut, perjanjian pranikah hampir selalu bisa ditegakkan.
Siapa yang memerlukan
Dengan hampir setengah pernikahan berakhir dengan perceraian, Anda tidak perlu bingung memikirkan apa yang akan terjadi jika Anda dan suami berpisah. Bagian tersulit adalah bagaimana mengangkat masalah ke permukaan.
“Mudah-mudahan, kita tidak akan perlu menggunakannya, tapi saya kira cerdas untuk mendapatkan perjanjian pranikah untuk melindungi diri. Saya tidak mengkhawatirkan perceraian, saya cuma bersikap realistis,” Paul Coleman PsyD, penulis The 30 Secrets of Happily Married Couples.
Jika calon suami atau istri Anda meminta perjanjian pranikah, tak perlu menentang idenya. “Mendiskusikan masalah uang sejak awal mampu memperkuat ikatan Anda,” kata Coleman.
Bagaimana mendapatkannya
“Perjanjian pranikah harus diselesaikan setidaknya sebulan sebelum menikah, jadi rencanakan enam bulan sebelum menikah,” kata Stoner.
Masing-masing dari Anda membutuhkan pengacara yang berpengalaman dengan perjanjian pranikah. Biaya yang dikeluarkan mungkin cukup banyak, tetapi jika Anda berencana untuk membangun kehidupan manis untuk diri sendiri, mungkin akan sebanding.
No comments:
Post a Comment