Sunday, February 3, 2008
ENGGAGED PERFORMANCE (EP)
Pemahaman System
Variasi
Pengetahuan
People
Enggaged Performance adalah penekanan terhadap “People Concept” how reach the fullest of their capability dari setiap orang yang menjadi bagian dari organisasi.
Karyawan adalah Asset menjadi jargon yang populis dikalangan management. Dewasa ini hampir setiap saat membicarakan orang orang yang bertalenta sebagai asset yang semakin langka dewasa ini.
Awal abad 21 sebagai tonggak datangnya era knowledge economy, yang mengakibatkan perusahaan sangat membutuhkan orang bertalenta bahkan cendrung memperebutkan mereka guna memenangi persaingan dipasar bebas yang cenderung ganas ini dan sangat cepat mengalami perubahan. Karyawan yang fullskill dan loyal merupakan idaman bagi setiap perusahaan saat ini.
Coba kita lihat orang-orang yang ada di perusahaan tempat kita bekerja saat ini, Ada yang berprestasi tinggi, biasa-biasa saja ataupun ada yang sangat tidak produktif bahkan sudah tidak punya passion untuk menjadi lebih baik.
Kita bisa mengelompokkannya dalam 4 kuadrant Bisa dan Mau.
Apakah juga teori 20 : 80 juga ada pada perusahaan kita dimana hanya 20% saja dari karyawan kita yang “full skill atau fullest of their capability” dalam bekerja ?
Kaum Medioker alias karyawan yang mempunyai kemampuan pas-pasan tidak bisa lagi diandalkan. Untuk menjaga kenyamanan pekerja adalah sesuatu yang sulit, apalagi orang orang bertalenta sebab mereka lebih loyal pada kompetensinya ketimbang pada perusahaan tempatnya bekerja.
Mengutip tulisan Harvard Business Review edisi maret 2007 “ mengelola para TOP TALENT agar betah dan nyaman bekerja di suatu perusahaan adakah tugas terpenting zaman ini”. Tempat yang cocok untuk top talent di perusahaan : keuangan, pemasaran, riset dan pengembangan, Pemasaran dan sumber daya manusia. Ciri ciri menonjol dari orang yang memiliki talent adalah ilmuwan yang brilian, periset andal, komunikator ulung, jago financial dan lainnya,
Pemimpin senantiasa melakukan perbaikan2 yang bersifat strategic dalam organisasinya, dalam hal ini pemimpin harus kreatif dan mampu mencari, menemukan, merumuskan serta membuat kebijakan yang bersifat mendorong (driver) dalam tujuan talenta2 yang ada diperusahaan memiliki komitment yang kuat pada perusahaan dan mampu memberikan inspiring bagi karyawan lainnya.
Enggaged Performance memiliki 4 key driver (dorongan) :
1. Internal effectiveness leadership (kepemimpinan efektif)
2. Talent Management (kesempatan karyawan untuk maju)
3. External business focus (Kemampuan perusahaan merespons perubahan eksternal)
4. Internal effectiveness direction (arah perubahan jangka panjang)
Pemahaman akan 4 kunci dan melaksanakannya dengan baik yang menentukan sebesar apa komitmen seorang karyawan terhadap perusahaan.
Sangatlah tidak mudah bagi management dalam men drive karyawan dengan multi talent tersebut , karena masing masing karyawan memiliki dorongan yang berbeda dan mudah sekali berubah-ubah.
Jadi tak ada suatu kepastian bahwa satu pendorong tertentu akan selalu menjadi pendorong utama komitment karyawan untuk mengaktualisasi seluruh potensi dan kompetensinya. Karena dinamisnya factor pendorong ini perusahaan harus mampu membaca dan mencari arah kemana pendorong komitmen karyawan bergerak.
Pemimpin memiliki peranan yang sangat penting di dalam keberhasilan perusahaan dan pemimpin harus membuktikannya.
* Ia tidak hanya mampu melihat yang kasat mata dengan mata "persepsi", juga tidak hanya dengan mata "probability" seperti pengamat. Pemimpin Visioner mempunyai mata "possibility", karena ditangannya segala hal memungkinkan.
Rhenald Kasali - Re Code DNA hal 114
MERAIH KECERDASAN EMOSIONAL
Kecerdasan Emosional adalah skil fleksibel yang mudah dipelajari. Meskipun kenyataan menyatakan bahwa ada beberapa orang yang secara alamiah lebih cerdas secara emosional dibandingkan yang lainnya, Emosional Quotient (EQ) tetap bisa dikembangkan, walau ketika anda tidak terlahir dengannya
Pribadi-pribadi yang berhasil dalam bidangnya kita kenal memiliki Kecerdasan yang sangat baik, Kecerdasan yang dimilikinya seperti : Intelegensi (IQ), Emosi (EQ), Spritual (SQ) dan Adversity (AQ), 4 kecerdasan diatas memiliki hubungan yang kuat dan saling melengkapi.
Kemampuan didalam meningkatkan 4 kecerdasan diatas memberikan hasil yang luar biasa atas prestasi dan performance dalam bekerja.
Apa itu kecerdasan emosional :
Kecerdasan Emosional adalah dua buah produk dari dua skill utama, yaitu kompetensi personal dan kompetensi sosial.
Kompetensi Personal " lebih berfokus pada diri kita sendiri sebagai seorang individu, dan terbagi kedalam skil kesadaran diri dan skil manajemen diri.
Kompetensi sosial lebih berfokus pada bagaimana hubungan kita dengan orang lain, dan terbagi dalam skil kesadaran sosial dan skil manajemen hubungan sosial.-
Kesadaran diri yang tinggi membutuhkan kesediaan bersabar menghadapi ketidak-nyamanan dalam mengatasi langsung emosi yang sangat mungkin negatif. Hal ini juga penting dalam memahami emosi positif kita. - Manajemen diri adalah kemampuan memanfaatkan skil kesadaran diri terhadap emosi dalam mengarahkan prilaku secara positif.
Danile Golemaan dalam bukunya "Working with Emotional Intelligence" menulis bahwa kesuksesan seorang sangat dipengaruhi oleh personal qualities yang dimilikinya. Kecakapan teknis memang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, seorang karyawan yang memiliki kecerdasan emotional yang baik akan membuatnya mempunyai kemampuan dalam meraih prestasi jauh lebih baik dibanding dengan pekerja lainnya.
Komponen dalam kecerdasan emotional antara lain :
1. Initiative,2. Emphaty,
3, Adaptiblity,
4. Persuasiveness.
Kita dapat menyimpulkan :
Kecerdasan emosional adalah sebuah hasil dari seberapa baik anda memahami diri anda sendiri dan orang-orang di sekeliling anda.
BE PATIENT

Pause and Ponder ,Think before you act ......... Be Patient .
Trucks can be repaired. Broken bones & hurt feeling often can't.
MENGHADAPI KETIDAK PASTIAN

Apapun pekerjaan dan profesi yang anda punyai saat ini ....anda harus bertanggung jawab penuh atas karir anda, kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa masa depan yang pasti tidak pernah ada. "There is no secure future"
Lihat banyaknya perubahan-perubahan besar yang terjadi sangat cepat, drastis dan kadangkala sangat tidak terduga. Dampak apa yang timbul bagi Orang yang bekerja dan hidup, jaman atau situasi sudah berubah tidaklah sama dengan dulu dimana pekerjaan dapat memberikan jaminan yang lebih pasti akan masa depan. Apapun bentuk pekerjaan kita tanpa ada pengecualian. Ironis sekali melihat banyaknya orang-orang yang sudah tidak percaya lagi, tidak yakin atau merasa tidak nyaman akan masa depan mereka.
Hal ini terjadi karena adanya pergesaran paradigma tetantang bagaimana Perusahaan melihat tenaga kerja dan dunia kerja yang ada. Masa-masa dimana para karyawan dipelihara dan dijamin sampai dan setelah pensiun telah berakhir. Pembayaran setelah pensiun saya kira akan menjadi sangat langka.
Kontrak-kontrak kerja yang lebih bersifat jangka pendek, jenis pekerjaan tertentu, pekerjaan yang lebih banyak dan kompleks tetapi dengan pembayaran gaji yang lebih kecil, merupakan hal-hal yang ditemukan saat ini oleh pencari kerja dan yang sudah bekerja, fenomena ini dapat kita lihat semakin banyaknya pekerjaan yang diserahkan perusahaan pada " Perusahaan Outsourcing". Menjamurnya perusahan yang menyediakan jasa Outsourcing sebagai refleksi
bisnis ini memeliki pasar dan prospek bisnis menjanjikan.
Perubahan dan perkembangan terjadi dimana-mana diseluruh jagat raya ini, permintaan akan tenaga kerja saat ini menekankan akan tingkat keahlian dan pengalaman kerja terus meningkat (By Value), proses terabaikan lebih dikarenakan orientasi akan hasil yang cepat. Proses membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan memerlukan waktu yang lama ... sangat menyedihkan. Bajak membajak karyawan dengan offering yang lebih menarik dari sisi materi menjadi magnet yang berhasil inikahh jaman Kapitalisme ?
Segala sesuatunya sudah tidak sama lagi dan bergesernya nilai - nilai adalah yang logis kita percaya, mari kita kendalikan hidup kita, Kuncinya adalah : pengembangan diri yang tiada henti untuk tujuan Kompetensi yang handal, sebelum orang lain melakukannya untuk anda yang pada akhirnya anda akan tersingkirkan.
"Paul G Stoltz dalam buku Adversity Quotient ". AQ sendiri didefinisikan sebagai “kecerdasan seseorang dalam menghadapi tantangan, rintangan dan aral yang menghadangnya dengan keuletan, kedisiplinan, kesabaran, kekonsistenan dan kekonsekwensian”. Kecerdasan ini harus dimiliki setiap Individu menghindarkan kita dari virus "syndrome kemapanan "
disamping kecerdasan : Intelektual, Emotional dan Spritual dan Fisik yang baik.
Kala kita bodoh, kita memang ingin menguasai orang lain ...., Tetapi kala kita bijak, kita ingin menguasai diri sendiri .....,
Memahami permasalahan, perubahan dan segera menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang akan terjadi menjadi "Kunci" didalam meraih keberhasilan dan kesuksesan
Salam ....
Wednesday, January 16, 2008
Message aux dirigeants de BLOGGER 2ème édition

Je réitère ma demande avec insistance :
J'ai tenté maintes fois de les joindre car la publicité et scandaleuse.
Pensez aux jeunes qui visitent et qui tombent sur cette publicité pornographique !!!
Pourquoi ne répondez vous pas à nos courriers !! J'espère avoir des réactions.
Je pensais fermer mon blog mais voir le temps que j'ai passé dessus pour le détruire d'un simple clic !!!!!
Merci de m'avoir lu.