Saturday, July 25, 2009

Breaking News Online by Van Poppel



Pada September 2007, remaja 17 tahun di Belanda van Poppel mulai membuka news aggregation disebut Breaking News Online. Hanya dalam satu bulan, situs itu langsung terkenal sebagai penjual video Osama Bin Laden.

Kisah menjual rekaman Bin Laden kepada kantor berita Reuters itu hanya salah satu kesuksesan Breaking News Online (BNO). Situs aggregator yang mengumpulkan berita-berita penting dari berbagai media dan menyampaikan pada penggunanya itu terbukti sukses.

Breaking News Online dinilai mampu menemukan dan menyebarkan berita lebih cepat dibandingkan media besar. BNO terbukti memiliki user lebih banyak dibandingkan media lain.

Situs itu sangat popular di jejaring sosial Twitter dengan pengikut empat kali lebih banyak dari media besar ABC News, serta dua kali lebih banyak dari Newsweek. BNO secara intensif menyebarkan berita lewat RSS, email, FriendFeed dan sebentar lagi merambah ke iPhone app.

Kesuksesan BNO ini mengubah peta distribusi media. BNO bisa sukses berkat infrastruktur riset yang efisien, penilaian editorial berkualitas tinggi serta pembangunan channel distribusi yang berbeda. Tak hanya mengumpulkan berita secara asal-asalan, BNO juga mempekerjakan editor berita di AS, Irlandia dan Mexico.

im itu mengawasi update berita, memilih berita yang akan menjadi besar berdasarkan pengalaman jurnalistik, serta menyebarkan berita itu ke berbagai chanel distribusi. Selain lewat email, link berita terhangat dikirim melalui RSS, serta lewat situs jejaring yang sedang booming Twitter.

Pengamat blog Mike Bracco dalam The Next Web today menuliskan berbeda dengan pesaing mainstream lainnya, BNO berhasil karena hanya menyediakan berita dalam kategori breaking news. Layanan itu bahkan mampu melaporkan berita 10-15 menit lebih cepat dari website utama atau blog, juga sebelum dilaporkan oleh TV.

“Dalam permainan berita pada saat ini, yang terbaik dan tercepat dalam hitungan menit adalah sebagai pemenang. BNO mampu memenangkan game dengan update berita paling cepat,” katanya.

Kini BNO ingin mengumpulkan uang dari layanan itu dengan menyediakan berita di iPhone. BNO app di iPhone akan dijual US$ 1,99 dan akan menarik biaya langganan 99% per bulan bagi user yang ingin mendapat update breaking news.

Apakah akan sukses? Media Huffington Post yang sangat popular sanksi dengan model bisnis itu. Ariana Huffington mengatakan biasa mengirim berita pada jutaan pembacanya, namun belum tahu cara menjadikan trafik tinggi itu untuk menghasilkan uang.

BNO coba mencari uang dari usahanya melakukan riset berita, pemilihan editorial, pendistribusian dan memberikan link konten milik orang lain. Jika BNO sukses, maka akan menjadi ancaman bagi pemilik asli berita itu, karena mendapatkan uang hanya dengan mengirim link berita milik orang lain.

Perusahaan itu mengatakan tidak berniat sebagai aggregator selamanya. BNO akan membuat berita sendiri saat perusahaan makin berkembang. Apakah BNO akan membuat kejutan lagi? Internet bekembang pesat, akan menjadi sesuatu yang luar biasa karena BNO diprakarsai oleh remaja 17 tahun.

No comments:

Post a Comment

 

FREE HOT VIDEO 1 | HOT GIRL GALERRY 1

FREE HOT VIDEO 2 | HOT GIRL GALERRY 2

FREE HOT VIDEO 3 | HOT GIRL GALERRY 3

FREE HOT VIDEO 4 | HOT GIRL GALERRY 4

FREE HOT VIDEO 5 | HOT GIRL GALERRY 5

FREE HOT VIDEO 6 | HOT GIRL GALERRY 6

FREE HOT VIDEO 7 | HOT GIRL GALERRY 7

FREE HOT VIDEO 8 | HOT GIRL GALERRY 8

FREE HOT VIDEO 9 | HOT GIRL GALERRY 9

FREE HOT VIDEO 10|HOT GIRL GALERRY 10

FREE HOT VIDEO 11|HOT GIRL GALERRY 11