Sunday, August 2, 2009
Harga Batubara akan terus Naik hingga 2010
Harga batubara diprediksi menguat pada 2010 seiring dengan ekonomi global yang diprediksi mulai pulih. Penguatan harga batubara diprediksi berlangsung panjang seiring dengan semakin luasnya penggunaan batubara sebagai sumber energi.
Annual Energy Outlook 2009 melaporkan, pada 2030 produksi batubara AS diprediksi naik 8.17%, sedangkan konsumsi diprediksi naik 11.78% dibandingkan 2007. The Mc Ilvane Company memprediksi bahwa kapasitas pembangkit listrik tenaga batubara dunia akan tumbuh 35% pada 10 tahun ke depan dari 1.759.000 MW pada 2010 menjadi 2.384.000 MW pada 2020.
Di Indonesia sendiri proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt PLN masih berjalan. Tentunya, ini akan membuat permintaan batubara dalam negeri cukup tinggi.
Sebagai contoh, China adalan negara pengkonsumsi batubara terbesar dengan kebutuhan batubara di Cina mencapai 100-200 juta ton per tahun, sedangkan India negara pengkonsumsi terbesar kedua sekitar 65 juta ton per tahun. China menjadi negara mengimpor dengan marginal permintaan per tahun ini mencapai 40 juta ton.
Dilihat dari grafik pertumbuhan industry di China yang mulai mengalami peningkatan setelah turun lebih dari 10% sejak pertengahan sampai dengan akhir tahun lalu. Pertumbuhan Industri di China sampai dengan semester 1 2009 mencapai 9%, didukung oleh perbaikan di sector manufaktur dan konsumsi listrik.
Untuk saham pertambangan di Indonesia, tim riset meramal PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan melanjutkan penguatannya di lantai bursa. Terbukti, selama periode 1Q2009, perseroan telah mengantongi penjualan sebesar US$752.9 juta. Jika di setahunkan, angka ini 12.13% di atas proyeksi penjualan kami pada 2009F sebesar US$2.69 miliar. Cadangan batubara yang dimiliki Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin saat ini adalah 2,119MT.
BUMI berencana melakukan diversifikasi portofolio dan pendapatan perseroan dengan memasuki bisnis lain yang berhubungan dengan pertambangan seperti Emas, Bijih Besi, Tembaga, dan Metanol dalam jangka pendek dan menengah ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment