Sehari-hari Rendi juga terlihat asyik bermain dengan sebayanya. Namun siapa kira di balik pakaian yang membalut tubuhnya, persisnya di bagian punggung terdapat daging tumbuh yang menyerupai tangan. Disebut demikian, karena terlihat kuku di bagian ujungnya.
Rendi mengaku tidak terganggu dengan keganjilan itu. Dia juga mengaku tak merasa sakit dengan daging tumbuh di bagian punggungnya.
Hebatnya, dia juga tak lantas rendah diri dengan keadaan tubuhnya. Sebaliknya, dia tetap mengisi hari- harinya seperti lazimnya bocah seusianya, seperti bermain sepak bola di pantai. Ketika bermain bola pun dia tak mengenakan baju, sehingga "tangan ketiganya" terlihat menonjol di punggungnya.
Faisal (Orang Tua Rendi) mengaku ingin sekali anaknya dapat dioperasi sehingga daging menyerupai tangan yang tumbuh di punggung buah hatinya bisa disingkirkan. Namun pendapatannya sebagai pekerja serabutan membuat keinginan itu, untuk sementara dipendamnya dalam-dalam.
Dia mengaku ingin sekali membawa anaknya ke dokter. Bahkan, meski mengaku tergoda hendak menggunting kuku yang tumbuh di "tangan ketiga" buah hatinya, dia terus bermimpi membawa anaknya mendapatkan perawatan dokter.
Namun sejauh ini, dia hanya bisa memendamnya lebih dulu lantaran tidak ada biaya. Pekerjaannya sebagai pekerja serabutan membuatnya berhitung kemampuan kantungnya, meski ingin betul tangan anaknya itu bisa dioperasi. "Saya tidak ada uang untuk membiayai operasi," ucapnya dengan mata menerawang.
Sehari-hari dia mengaku menghidupi keluarga dengan menjadi kuli bangunan, itupun tidak setiap hari ada pekerjaan. Dia mengaku, keinginannya mengoperasikan anaknya lantaran tidak ingin kelak dewasa buah hatinya menjadi rendah diri (minder) dengan keadaannya. Namun kini dia hanya dapat berdoa sembari menunggu uluran tangan dermawan yang ingin membantu menjawab mimpinya.
Alamat :
Faisal Sihurer yang tercatat sebagai warga Kampung Islam (Kampis), Kelurahan Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Pulau Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara.
Siapa saja dapat membantu adik kecil ini, anda ingin menjadi Dermawan ?
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment