Dikatakannya, setelah terjadi kemufakatan raja dan sultan serta ketua lembaga adat, akhirnya Kesultanan Buton terpilih sebagai tuan rumah Festival Keraton Nusantara VIII tahun 2012.
Festival merupakan kegiatan rutin dua tahun sekali sebagai ajang silaturahmi raja dan sultan nusantara, katanya.
Menurut dia, berbagai kegiatan menjadi agenda rutin festival, seperti kirab agung, pagelaran seni dan musyawarah besar. Semua kegiatan diharapkan mampu menjadi ajang mempromosikan adat dan budaya kerajaan dan kesultanan nusantara, tambahnya.
Ia mengatakan, setelah mendapat persetujuan forum yang terdiri atas 155 utusan kesultanan, kerajaan dan lembaga adat maka disepakati Buton menjadi tuan rumah. Karenanya pataka langsung diserahkan Sultan Palembang Darussalam setelah sukses menyelenggarkan FKN VII, katanya.
Pantauan saat penentuan tuan rumah FKN VIII, sempat terjadi perbedaan pendapat. Awalnya sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan saat FKN VI di Gowa Sulawesi Selatan lalu, disepakati setelah dua kali festival di luar Pulau Jawa yang menjadi tuan rumah kesultanan di Jawa.
Kesultanan Kasepuhan Cirebon menyatakan siap menjadi tuan rumah, namun di tengah penentuan pilihan terjadi protes dari sejumlah raja dan sultan yang akhirnya menentukan Buton.
Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengatakan pemilihan Kesultanan Buton tersebut merupakan hasil pemilihan demokratis. Dengan disepakati tuan rumah festival keraton tahun 2012 itu secara otomatis kegiatan tersebut berakhir, katanya.
Iskandar menambahkan, pihaknya menilai kegiatan FKN VII yang berlangsung 26-28 November berjalan sukses. "Kami berharap kegiatan ini mampu mempererat silaturahim antar raja dan sultan, sehingga menjadi satu kesatuan serta mendukung penuh negara Indonesia," tambahnya.
No comments:
Post a Comment