Sunday, February 17, 2008

RESESI EKONOMI AMERIKA SERIKAT

AMERIKA SERIKAT KELUARKAN PAKET STIMULUS EKONOMI

Resesi ekonomi di Amerika Serikat menjadi pusat pemberitaan dan pembicaraan pelaku bisnis di seluruh dunia, berbagai kebijakan penyelamatan ekonomi dilakukan oleh Pemerintah Bush sebagai dampak krisis "Subprime Mortgage".

Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush, Rabu (14/2) waktu setempat, menandatangani paket stimulus ekonomi senilai 168 miliar dollar AS, dengan harapan bisa menjadi pendorong
perekonomian AS yang sedang bermasalah.
Tanda tangan Bush ini, memuluskan jalan cek potongan pajak (untuk pertama kalinya) dikirimkan ke puluhan juta warga Amerika dalam bulan-bulan mendatang.

UU Stimulus Ekonomi itu juga mengatur terobosan pajak untuk meningkatkan investasi bisnis. Para pejabat keuangan mengatakan cek potongan pajak naik menjadi 600 dolar AS untuk
pembayar pajak individual dan 1.200 dolar AS untuk pasangan, plus 300 dolar AS untuk anak yang sudah mandiri, dapat meningkatkan belanja konsumen yang telah tertekan oleh harga rumah yang turun dan kredit yang ketat.

Gedung Putih mengatakan paket tersebut akan memberikan potongan pajak kepada 128 juta rumah tangga Amerika dan bahwa cek pertama akan tiba di kotak-kotak surat pada Mei.
Bush diapit oleh anggota kongres berpengaruh ketika ia menandatangani RUU itu menjadi UU dan menyeru agar Kongres memperkenankan lembaga-lembaga perumahan negara untuk
menerbitkan obligasi bebas pajak untuk membantu para pemilik rumah yang sedang berjuang mendanai kembali hipotek mereka.


Pertumbuhan ekonomi melambat dengan tiba-tiba menjadi 0,6 persen pada kuartal keempat 2007 dibandingkan dengan 4,9 persen pada kuartal sebelumnya dan sejumlah ekonom percaya bahwa perekonomian telah memasuki resesi.

Federal Reserve, bank sentral AS, meluncurkan kampanye agresif pada September untuk
menurunkan tingkat suku bunga dalam upaya untuk menstimulasi pertumbuhan dan memangkas biaya pinjaman. Di antara keuntungan lainnya, paket tersebut mengizinkan bisnis untuk membeli peralatan baru pada tahun ini untuk mengurangi tambahan 50 persen biaya
investasi mereka pada 2008.


Kondisi ekonomi di Amerika perlu dicermati , seberapa besar dampaknya pada negara kita terhadap Nilai tukar Rupiah dan Investasi di Indonesia yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Salam


http://igoman.blogspot.com
dppangaribuan@gmail.com

Note : sumber : CNBC dan Bloomberg

No comments:

Post a Comment

 

FREE HOT VIDEO 1 | HOT GIRL GALERRY 1

FREE HOT VIDEO 2 | HOT GIRL GALERRY 2

FREE HOT VIDEO 3 | HOT GIRL GALERRY 3

FREE HOT VIDEO 4 | HOT GIRL GALERRY 4

FREE HOT VIDEO 5 | HOT GIRL GALERRY 5

FREE HOT VIDEO 6 | HOT GIRL GALERRY 6

FREE HOT VIDEO 7 | HOT GIRL GALERRY 7

FREE HOT VIDEO 8 | HOT GIRL GALERRY 8

FREE HOT VIDEO 9 | HOT GIRL GALERRY 9

FREE HOT VIDEO 10|HOT GIRL GALERRY 10

FREE HOT VIDEO 11|HOT GIRL GALERRY 11