Monday, June 22, 2009

Estimasi Bank Dunia Jatuhkan Harga Saham



Prediksi Bank Dunia : pertumbuhan ekonomi global tahun ini justru bakal anjlok 2,9 persen.

Bursa saham Wall Street, New York, terpukul dengan laporan Bank Dunia, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini justru bakal anjlok 2,9 persen - yang merupakan revisi dari kemerosotan 1,7 persen dalam proyeksi sebelumnya.

Itulah sebabnya semua indeks harga saham di Wall Street pada akhir perdagangan Senin sore waktu setempat (Selasa dini hari WIB) anjlok lebih dari 2 persen. Ini merupakan penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir.

Indeks harga saham industri Dow Jones anjlok 200,72 poin (2,4 persen) menjadi 8.339,01. Bagi indeks Dow, itu merupakan level terendah sejak 27 Mei. Sedangkan bagi saham-saham blue chips, transaksi kemarin merupakan kerugian terbesar sejak anjlok 290 poin (3,6 persen) pada transaksi 20 April lalu, saat investor khawatir atas neraca perbankan.

Indeks harga saham indikator Standard & Poor's 500 anjlok 28,19 poin (3,1 persen) menjadi 893,04 - yang merupakan penurunan terbesar sejak 20 April. Begitu pula dengan indeks harga saham teknologi Nasdaq, turun 61,28 poin (3,4 persen) menjadi 1.766,19.

Investor pantas merasa gundah melihat revisi kemerosotan ekonomi versi Bank Dunia, yang lebih besar dari prediksi sebelumnya. Pasalnya, Bank Dunia merupakan lembaga kreditur utama di dunia sehingga prediksinya dianggap sangat kredibel. Itulah sebabnya laporan Bank Dunia itu menyebabkan jatuhnya harga saham produsen energi dan metal, serta harga minyak pun anjlok.

Hugh Johnson, pialang dari Johnson Illington Advisors, mengatakan bahwa prediksi ekonomi suram dari Bank Dunia memastikan kekhawatiran yang telah mendominasi sentimen pasar dalam dua pekan terakhir.

"Perkiraan dari Bank Dunia kian mendramatisir penilaian bahwa pasar selama ini telah gegabah dalam memprediksi situasi ekonomi," kata Johnson.

Selain laporan dari Bank Dunia, tidak ada laporan utama lain pada perdagangan awal pekan ini. Kini pelaku pasar pekan ini menanti perkembangan tingkat penjualan rumah, baik baru maupun lama, tingkat pemesanan barang, produk domestik bruto, dan laporan pendapatan serta belanja konsumen di AS.

Selain itu pertengahan pekan ini, investor juga menanti keputusan dari Bank Sentral, The Fed, atas jadi tidaknya merubah tingkat suku bunga antar-bank yang kini mendekati 0 persen.

No comments:

Post a Comment

 

FREE HOT VIDEO 1 | HOT GIRL GALERRY 1

FREE HOT VIDEO 2 | HOT GIRL GALERRY 2

FREE HOT VIDEO 3 | HOT GIRL GALERRY 3

FREE HOT VIDEO 4 | HOT GIRL GALERRY 4

FREE HOT VIDEO 5 | HOT GIRL GALERRY 5

FREE HOT VIDEO 6 | HOT GIRL GALERRY 6

FREE HOT VIDEO 7 | HOT GIRL GALERRY 7

FREE HOT VIDEO 8 | HOT GIRL GALERRY 8

FREE HOT VIDEO 9 | HOT GIRL GALERRY 9

FREE HOT VIDEO 10|HOT GIRL GALERRY 10

FREE HOT VIDEO 11|HOT GIRL GALERRY 11