Tuesday, May 26, 2009
Keterlibatan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian
Berbicara tentang keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, maka tidak terlepas dari konsep keterlibatan. Tingkat keterlibatan konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masiang yang timbul dari kekuatan dorongan dari rangsangan. Atau dengan kata lain seseorang merasa terlibat dengan produk merupakan dampak dari penting atau tidaknya dia terhadap produk. Mereka akan terlibat bila penting, dan bila tidak penting tidak akan terlibat.
Satu fakta yang terungkap, ternyata kepentingan konsumen terhadap produk dapat disentuh dan dibangkitkan oleh rangsangan dari luar. Seperti seorang mahasiswa yang hendak ujian sidang sarjana menyewa maupun membeli jas karena disyaratkan harus memakai jas ibarat kalangan professional. Kasihan para mahasiswa, padahal jas almamater juga jas, bukan ? bahkan jas almamater tak perlu menyewa atau membeli karena semua mahasiswa sudah memiliki saat resmi menjadi mahasiswa.
Terdapat dua tipe keterlibatan konsumen,yaitu, keterlibatan sementara, dan keterlibatan permanen.
Keterlibatan sementara terjadi seketika pada situasi special dan temporer sifatnya. Sedangkan keterlibatan permanent terjadi saat konsumen begitu pentingnya terhadap produk dan tidak sementara.
Seperti seorang konsumen yang selalu membeli pakaian dengan merek tertentu karena dia merasa mampu mengekspresikan citra dirinya. Keterlibatan permanen mendorong keputusan pembelian yang penuh pertimbangan, informasi alternatif banyak dikumpulkan, dan evaluasi alternatif pun dilakukan namun lebih cenderung loyal di kemudian hari dalam hal mereka terpuaskan. Informasi alternatif tak banyak dikumpulkan dari kehadiran keterlibatan sementara atau dengan kata lain apa yang ada di hadapan itulah yang akan mereka beli.
Keterlibatan sementara dapat berangsur menjadi keterlibatan permanen bila ternyata pembeliannya yang tiba-tiba tersebut memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang telah lama tersimpan dalam benak konsumen.
Pendek kata, semakin permanen keterlibatan konsumen, maka semakin sukar konsumen untuk memutuskan pembeliannya dalam hal pembelian pertama kali dilakukan. Membeli sebuah mobil Rol Royce tidak serta merta mereka lakukan seperti membeli sebungkus kacang goreng
Labels:
Marketing/Strategy
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment