Inovasi merupakan salah satu aktivitas yang di zaman sekarang menjadi sangat penting. Mengapa? Hal ini karena inovasi seringkali merupakan jaminan bisnis dalam memperoleh keunggulan di pasar. Sayangnya, tidak semua dapat menjalankan inovasi dengan baik.
Menurut David Midgley, seorang profesor di bidang Pemasaran asal INSEAD, pada sebagian besar perusahaan, inovasi merupakan area yang paling tidak dikelola dengan baik. Akibatnya, justru sumber daya yang terbuang sia-sia serta kesalahan yang harganya mahal. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengelola inovasi dengan baik.
Untuk melakukan suatu inovasi, seringkali perusahaan harus melakukan perubahan besar, mulai dari mengubah prosedur, struktur organisasi, mengubah model bisnis, bahkan membentuk unit bisnis yang baru. Menurut Midgley, untuk menentukan perubahan seperti apa yang dibutuhkan oleh organisasi, maka terlebih dulu harus dipahami mengenai tantangan apa yang dihadirkan oleh inovasi.
Pertama, customer challenge, yakni sejauh mana Anda dapat menjangkau pelanggan selain dari pelanggan lama. Contohnya adalah Nintendo Wii, yang berhasil menjangkau target pelanggan baru, yakni orang-orang yang sebelumnya tidak pernah memainkan video game. Kedua, yakni technology challenge, misalnya PS3, dimana Sony menemukan superprocessor baru untuk konsol game dan pelanggan mereka. Terakhir, business model challenge, yakni tantangan bagaimana perusahaan bisa menghasilkan uang melalui value chain yang baru.
Midgley menjelaskan bahwa terdapat 5 hal yang perlu dilakukan oleh organisasi demi menciptakan suatu inovasi.
Pertama yakni tugas organisasional meliputi penetapan tujuan serta peraturan dan aturan main yang berlaku;
Kedua, yakni membentuk tim, karena tim merupakan kunci sukses dari inovasi;
Ketiga, yaitu bekerjasama dengan pelanggan dalam menciptakan inovasi;
Keempat yakni melakukan perubahan organisasional yang dibutuhkan; dan
Kelima yakni membangun momentum yang tepat dengan inovasi Anda.
Contoh perusahaan yang konsisten dengan aktivitas inovasi adalah Google. Google mempunyai prosedur-prosedur ala mereka sendiri dalam melakukan inovasi, dimana inovasi yang dilakukan merupakan bottom-up, sehingga karyawan bisa memulai suatu inovasi. Tentu saja tidak sembarang orang bisa masuk ke Google, hanya orang-orang handal dan terpilih yang bisa bergabung. Karena di Google, kunci inovasi terdapat pada karyawan, sehingga mereka harus mempunyai tim yang benar-benar handal jika ingin inovasinya berjalan dengan baik. Google juga bekerjasama langsung dengan pelanggan dalam melakukan inovasi. Hal ini dapat dilihat melalui Google Experimental, dimana pelanggan diajak untuk berpartisipasi dalam eksperimen yang sedang dijalankan Google, sehingga ke depannya Google bisa melakukan pengembangan terhadap fitur-fitur yang mereka keluarkan.
Perubahan organisasional yang dilakukan Google antara lain menghentikan pengembangan beberapa produk demi fokus kepada core business-nya. Dan Google juga membangun momentum sempurna dengan meluncurkan Android di tengah pesatnya perkembangan smartphone di dunia.
Kesimpulannya, inovasi perlu dikelola dengan baik supaya sumber daya yang digunakan jadi lebih efisien. Langkah-langkah yang sudah disebutkan diatas dapat menjadi suatu petunjuk praktis dalam berinovasi. Selain itu, pelajari juga contoh-contoh kasus perusahaan di dunia bagaimana mereka bisa sukses melakukan inovasi. Dan analisa bagaimana perusahaan Anda dapat melakukan hal yang serupa.
No comments:
Post a Comment