Saturday, May 30, 2009

Kata Maaf dalam kaidah Memberi dan Meminta



Setelah melakukan suatu kesalahan, permintaan maaf seringkali dapat dengan mudah diucapkan. Budaya kita memang sudah mengajarkan hal yang seperti ini. Meskipun mungkin terkadang ada permintaan maaf yang dilontarkan dengan berat hati atau dengan tidak sepenuhnya rela, namun kata ‘maaf’ yang terucap tetap mencerminkan suatu penyesalan. Suatu kata yang hampir secara otomatis kita ucapkan saat kita menyadari bahwa perbuatan yang kita lakukan itu salah, atau telah menyinggung orang lain.

Kalau melihat dari sisi sebaliknya, ternyata memberi maaf bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dari berbagai cerita selama ini, banyak peristiwa yang mencerminkan hal ini. Permintaan maaf seringkali tidak serta merta diiringi dengan perasaan rela memaafkan.

Contohnya saja, meskipun orang lain sudah minta maaf, kita masih mengingat-ingat kejadian saat kita disakiti oleh orang lain, terlebih lagi jika kita merasakan ada kerugian yang timbul akibat kesalahan orang tersebut. Seolah-olah ada rasa tidak puas bila orang yang melakukan kesalahan tersebut belum merasakan kerugian yang sama.

Untuk meminta maaf itu membutuhkan keberanian yang sangat besar dan kemauan yang tinggi. Nah nggak ada salahnya kalau kita untuk menghargai keberanian itu dengan juga memberikan maaf. Bagaimana dengan hati ? apa nggak dipikirin ? Iya, sakit hati memang lebih sakit daripada sakit gigi, tapi ya apa mau terus-terusan sakit hati ? Semua sakit nggak akan sembuh kalau dari dalam dirinya tidak ada keinginan untuk sembuh.

Meminta maaf memang bukan hal yang mudah; kadang kita tidak menyadari bahwa tindakan kita telah menyakiti orang lain. Di sisi lain, memberi maaf juga sulit dilakukan; karena kadang masih tetap mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. Ternyata tidak mudah menanamkan sikap iklas dalam diri untuk memaafkan orang lain.

Memaafkan adalah tindakan yang mulia, tiada seorangpun yang terlepas dari kesalahan. Sering terjadi sebuah perbuatan atau tindakan kita menghasilkan suatu hal yang tidak menyenangkan ataupun menciptakan luka pada orang lain. Marilah kita tumbuhkan sikap dalam tindakan kita, untuk mampu memberi dan berani untuk meminta "Maaf" atas suatu hal yang terjadi atas perbuatan kita. Kita juga harus mengerti dan mau menerima dengan jiwa besar, bilamana permintaan tulus kita akan maaf belum dapat diterima oleh orang lain.




No comments:

Post a Comment

 

FREE HOT VIDEO 1 | HOT GIRL GALERRY 1

FREE HOT VIDEO 2 | HOT GIRL GALERRY 2

FREE HOT VIDEO 3 | HOT GIRL GALERRY 3

FREE HOT VIDEO 4 | HOT GIRL GALERRY 4

FREE HOT VIDEO 5 | HOT GIRL GALERRY 5

FREE HOT VIDEO 6 | HOT GIRL GALERRY 6

FREE HOT VIDEO 7 | HOT GIRL GALERRY 7

FREE HOT VIDEO 8 | HOT GIRL GALERRY 8

FREE HOT VIDEO 9 | HOT GIRL GALERRY 9

FREE HOT VIDEO 10|HOT GIRL GALERRY 10

FREE HOT VIDEO 11|HOT GIRL GALERRY 11