Akibat hujan lebat yang terus menerus mengakibatkan meluapnya air sungai bengawan solo dan mengakibatkan Ratusan pemukiman di Solo yang terletak di tepian Bengawan Solo terendam air cukup tinggi.
Hingga Selasa (1/3/2011) dinihari, ketinggian air di beberapa kawasan telah mencapai setinggi lebih dari satu meter. Banyak warga mulai meninggalkan rumahnya.
Semenjak Senin malam pukul 23.00 WIB ketinggian air Bengawan Solo telah mencapai status siaga tiga karena telah mencapai lebih dari 8,5 meter. Pos pemantau ketinggian air di Jurug pada pukul 23.00 WIB mencatat ketinggian 8,59 meter. Pada Selasa dinihari pukul 01.00 WIB ketinggian air meningkat menjadi 8,68 meter.
Tingginya curah hujan di kawasan hulu beberapa anak sungai Maupun di daerah Solo dan sekitarnya pada Selasa siang hingga malam, telah menambah debit air meningkat drastis. Pada pukul 18.00 WIB masuk status siaga satu, pukul 20.00 WIB mencapai status siaga dua, lalu pada pukul 23.00 WIB masuk status siaga tiga.
Akibatnya, luapan air merendam kawasan-kawasan langganan banjir di sepanjang aliran bengawan maupun anak-anak sungainya. Karena pada level status tiga telah terjadi back water atau aliran air telah kembali ke arah hulu sungai atau anak sungai.
Sejumlah pemukiman di sekitar aliran bengawan, sedang tergenang air cukup tinggi. Beberapa pemukiman di Kelurahan Pucangsawit, telah terendam hingga lebih dari satu meter.
Ratusan warga akhirnya juga memilih meninggalkan rumahnya untuk bermalam di tempat-tempat yang lebih tinggi, bahkan beberapa di antaranya memilih bermalam di sekitar tanggul. Tak sedikit pula dari mereka yang mengungsi sambil membawa barang-barang yang bisa diraih untuk diselamatkan dari air, terutama barang elektronik.
No comments:
Post a Comment