Aksi pemuda yang bernama Jamiles ini diketahui seorang jemaat bernama Sembiring saat berdiri di depan pintu gereja.Merasa curiga dengan gerak-gerik pemuda tersebut, sambil membawa bungkusan yang diduga bom, Sembiring langsung menelepon Brigadir Pasaribu yang bertugas di Polresta Barelang.
Tak berselang lama, Pasaribu tiba di lokasi kejadian, meminta pemuda yang diduga membawa bom tersebut meletakkan barang bawaannya ke pos sekuriti.
Namun saat itu Jamiles sempat mengancam dan memberi isyarat bahwa barang yang dibawanya tersebut berbahaya.
Namun kerena Jamiles tidak bisa berbicara dan susah berkomunikasi, ia pun berusaha dibujuk agar mau meletakkan barangnya di seberang jalan sekitar 100 meter dari gereja.
"Awalnya saya takut-takut juga mendekatinya. Dari jarak 10 meter saya bujuk-bujuk dia untuk meletakkan barangnya itu di seberang jalan. Setelah diletakkan di seberang jalan, langsung kami amankan dengan anggota Polsek yang sebelumnya sudah saya kontak," ujar Pasaribu.
Satu jam setelah Jamiles diamankan, tim jihandak Brimob Polda Kepri tiba di TKP. Sekitar 30 menit tim dengan perlengkapan penjinak bom berhasil menghancurkan bungkusan yang diduga berisi bahan peledak.
Setelah dihancurkan, bungkusan dengan kotak handphone yang diduga bahan peledak tersebut ternyata berisi bola mainan anak-anak dan sendal plastik.
No comments:
Post a Comment