"Pasar sedang memberikan harga 'Risiko Premium Mesir," ujar analis dari BMO seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/2/2011)..
Mesir memang bukanlah produsen minyak utama dunia, namun merupakan lokasi dari Terusan Suez yang penting untuk mengalirkan 2,4 juta barel miyak per hari setara dengan produksi minyak Irak atau Brasil. Pihak Mesir sudah menegaskan kalan tersebut masih beroperasi dengan kapasitas penuh, namun pemogokan dan kerusuhan telah menyebabkan pengapalan minyak raksasa seperti AP Moller-Maersk menghentikan operasionalnya sementara waktu di negara tersebut.
Kerusuhan yang sudah berlangsung selama 7 hari dan menyebabkan korban meninggal hingga 100 orang lebih itu juga telah membuat sejumlah industri menghentikan operasionalnya.
Sekjen OPEC, Abdala Salem El-Badri mengingatkan kemungkinan akan ada kekurangan minyak yang melewati Terusan Suez. Namun ia menegaskan suplai minyak dunia masih cukup baik.
"Jika kita melihat kekurangan yang sesungguhnya, kita perlu mengambil tindakan," ujar Badri.
Namun Badri menegaskan, OPEC belum menilai urgensi digelarnya pertemuan darurat. OPEC akan tetap menjadwalkan pertemuan di Wina pada Juni mendatang.
Menurut catatan Barclays Capital, sekitar dua pertiga sumber energi mengalir melalui Terusan Suez menuju Mediterania.
No comments:
Post a Comment