Silang pendapat seputaran besaran nilai IPO sebuah perusahaan Negara selalu terjadi, banyak pihak yang menyuarakan "berapa nilai Saham" dari perusahaan milik Negara yang akan Go Publik. Silang pendapat ini telah terjadi pada saat Harga Saham Krakatau Steel (KRAS) ditetapkan, banyak pihak menilainya terlalu rendah, begitu juga sepertinya akan terjadi pada saat IPO Perusahaan penerbangan Nasional "Garuda Indonesia Airways".
Tarik menarik harga penawaran saham umum perdana PT Garuda Indonesia terjadi. Kendati sudah diputuskan di kisaran Rp750-1.100, konflik tampaknya akan tetap membayangi emiten pelat merah ini.
"Banyak alasan yang memperkuat pendapat seharusnya saham IPO Garuda itu bisa ditawarkan di atas 1.200 rupiah," tegasnya.
Namun mekanisme penawaran harga IPO Garuda Indonesia sama dengan mekanisme IPO Karakatau steel. Akibatnya dimungkinkan akan terjadi konflik penetapan harga IPO Garuda akan terjadi.
Arief menjelaskan Garuda Indonesia merupakan leader market untuk airlines nasional disektor penerbangan Domestik dan international. Garuda Indonesia adalah satu-satunya maskapai yang di ijinkan untuk mengangkut Jamaah haji oleh pemerintah. "Ini semua adalah merupakan pontensi bahwa harga IPO Garuda Indonesia bisa di atas kisaran 1.200," jelasnya.
Apalagi mulai satu demi satu maskapai swasta nasional mengalami bleeding yang pada akhirnya menyetop operasinya, seperti yang terjadi pada Mandala Airlines , sehingga pangsa pasar dari maskapai swasta yang tutup akan menjadi pangsa pasar Garuda yang pada akhirnya memberikan keuntungan bagi Garuda.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan konflik tampaknya akan tetap membayangi emiten pelat merah ini. Selama mekanisme penawaran harga IPO garuda Indonesia sama dengan mekanisme IPO Karakatau steel maka kemungkinan konflik penetapan harga IPO Garuda akan terjadi.
Pihaknya menilai tidak kemungkinan konflik penetapan harga IPO antara Menteri BUMN dan underwriter. Menteri menetapkan harga terbaik hingga Rp1.000. Sedangkan Underwriter hanya menetapkan harga harga IPO pada level Rp600 hingga Rp850 per saham. "Semuanya ini hanya akalan akalan saja untuk mengeruk keuntungan dari IPO Garuda," ucapnya.
Garuda memiliki prospek jangka panjang yang cerah dengan tumbuhnya investasi didaerah daerah. Ini akan memicu tingkat kenaikan jumlah penumpang pesawat udara. Tentu saja merupakan opportunity bagi Garuda Indonesia untuk lebih meningktkan labanya. [
No comments:
Post a Comment